Lelah berpahala

Alhamdulillah... hari ini keadaan af2 semakin membaik. Tiga hari sebelumnya badannya hangat, matanya agak cekung, lemes dan sering menangis lama. Padahal hari2 biasanya dia aktif sekali. Di usianya yang 7bulan maunya "ditatah" terus.

Sebagai ibu, tentu saja saya jadi sedih. Apalagi disaat saya mendengar ia menangis tapi saya belum juga bisa menemukan penyebab tangisnya. Saya berusaha memahami makna tangisnya agar bisa membantunya memenuhi kebutuhannya.

Tak bisa dipungkiri, secara fisik pun saya menjadi lebih lelah. Akan tetapi, dalam perjalanan membersamai anak saat sakit, saya menemukan satu hal, bahwa setiap orang bisa jadi lelah, akan tetapi setiap kelelahan itu akan membentuk energi yang baru manakala didasari oleh rasa bahagia.
Contohnya, saat af2 sangat aktif saya lelah ketika men"tatah"nya, menjaganya manakala menuju atau meraih benda2 yang berbahaya untuknya, belum lagi sang kakak yang meminta perhatian juga. Tapi saya bahagia sehingga kelelahan itu tak dirasa.
Akan tetapi, saat af2 tidak aktif dan yang terdengar adalah suara rintihan, bagi saya ini jauh lebih melelahkan..karena saya sedih melihatnya demikian.

Kemudian saya melanjutkan perenungan saya sembari menjaganya; pekerjaan rumah tangga juga bisa menjadi melelahkan dan membosankan. Akan tetapi, jika semua itu dilakukan dengan rasa bahagia dan panggilan hati demi mengharap RidhaNya, seharusnya yang keluar dari diri ini bukan keluhan, melainkan semangat menyelesaikan tantangan.
Maka, saya teringat akan Shirah Rasulullah saw dan putri beliau, Fathimah r.a.. Saat putri beliau mengeluhkan pekerjaan sehari-harinya sebagai ibu rumah tangga dan menginginkan agar ayah beliau memberinya seorang pembantu, Rasulullah justru memberinya sebuah pesan
"Maukah kutunjukkan kalian kepada sesuatu yang lebih baik dari apa yang kalian minta?" tanya beliau. Jika kalian berbaring diatas tempat tidur, maka ucapkanlah takbir (Allahu Akbar) 34x, tahmid (Alhamdulillah) 33x, dan tasbih (Subhanallah) 33x. Itulah yang lebih baik bagi kalian daripada pembantu yang kalian minta", lanjut Nabi. (HR. Bukhari dan Muslim)


Dan kunci dari bahagia itu adalah bersyukur kepada Allah.

#MengikatMakna

Komentar